Pelestarian Budaya Jathilan

Bhe 03 September 2019 10:12:08 WIB

Sejak Tahun 2002 silam, Padukuhan Sawah Desa Monggol Saptosari Gunungkidul telah berperan dalam kegiatan pelestarian kebudayaan terutama Jathilan. Pada masa tersebut Bapak Sumadi selaku pendirinya memberi nama paguyuban ini dengan nama Kudho Pranalas, yang artinya “ Jathilan yang dirancang, tumbuh, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat yang dekat dengan alas (ladang/hutan)”. Dahulu, paguyuban terbentuk tanpa memiliki alat apapun dan hanya berlatih menari menggunakan aba-aba dari sang pendiri. Pada masa itu kami membeli peralatan seadanya dengan cara satu kelompok kami yang berjumlah kurang lebih 15 orang melakukan buruh tani setiap seminggu dua kali untuk membeli gamelan. Akhirnya dengan perjuangan, jathilan mampu pentas seadanya dan bangganya jathilan Kudho Pranalas ini masih menjadi grup jathilan satu-satunya di Desa Monggol.

Begitu panjang perjuangan selama kurang lebih 17 tahun ini mempertahankan nama Jathilan Kudho Pranalas ini demi mempertahankan warisan budaya di daerah kami, bagi kami jathilan Kudho Pranalas bukan lagi hanya sebuah paguyuban kesenian belaka, bagi kami Kudho Pranalas merupakan salah satu wahana silaturahmi seluruh warga.

Kini Jathilan Kudho Pranalas telah beranggotakan 12 penari perempuan, 12 penari laki-laki, 5 penari barong, dan 15 wiyaga dan wirama.

Komentar atas Pelestarian Budaya Jathilan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar